ACARA I
ALAT UKUR MEKANIK
ABSTRAK
Alat ukur mekanik adalah alat ukur
yang biasanya digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik
suatu komponen seperti panjang, lebar, tinggi dan sebagainya. Praktikum yang
membahas tentang alat ukur mekanik ini bertujuan agar praktikan dapat
mempelajari alat ukur baik itu alat ukur waktu, maupun alat ukur panjang
seperti mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan ketelitian tinggi,
dan agar praktikan dapat mempelajari ketelitian alat ukur waktu seperti
stopwatch, dan alat ukur panjang seperti jangka sorong, mikrometer sekrup dan
mistar dengan ketelitian tinggi. Pada praktikum ini diukur waktu untuk 30
denyut nadi dengan menggunakan stopwatchdan diukur sisi kubus, diameter gotri,
diameter tabung, dengan menggunakan jangka sorong dan mistar, setelah itu
menghitung massa gotri, silinder, dan
kubus menggunakan neraca analitik. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan
waktu untuk 30 denyutan nadi sebesar 20,16 sekon. Selanjutnya untuk percobaan
mengukur sisi kubus dengan menggunakan jangka sorong didapatkan nilai sebesar
20,4 mm dan 20 mm untuk pengukuran dengan menggunakan mistar. Dan pada
pengukuran diameter gotri dengan menggunakan mikrometer sekrup didapatkan hasil
16,89 mm. Dan untuk percobaan menghitung berat gotri dengan menggunakan neraca
analitik didapatkan hasil 6,71 gram. Dari hasil percobaan, alat ukur yang
paling teliti adalah mikrometer sekrupkarena memiliki ketelitian 0,01 mm.
A.
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1. Tujuan
Praktikum :
a. Mempelajari
alat ukur waktu (stopwatch) dan alat ukur panjang (jangka sorong, mirkrometer
sekrup, dan mistar) dengan ketilitian tinggi.
b. Mempelajari
ketelitian alat ukur waktu (stopwatch) dan alat ukur panjang (jangka sorong,
mirkrometer sekrup, dan mistar) dengan ketilitian tinggi.
2. Hari
/ Tanggal :
Sabtu, 31 Mei 2014
3. Tempat
:
Laboratorim Fisika,
Lantai II, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
B.
ALAT
DAN BAHAN
a. Alat
:
1. Jangka
sorong
2. Mikrometer
sekrup
3. Mistar
4. Stopwatch
5. Neraca
analitik
b. Bahan
:
1. Kubus
2. Gotri
3. Silinder
4. Tabung
atau gelas
5. Kawat
6. Air
C.
TINJAUAN
PUSTAKA
Alat
ukur adalah alat yang sudah dakui sebagai acuan suat ukuran berdasarkan
strandar internasional. Dan alat ukur mekanik sendiri adalah alat ukur yang
biasanya digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu
komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan dan sebagainya. Dalam
penggunaannya, pembacaan hasil pengukuran dengan alat ukur mekanik dapat
langsung dibaca pada skala ukurnya. Contohnya yaitu jangka sorong, mistar,
mikrometer sekrup, neraca analitik, dam stopwatch ( Anonim, 2010).
Jangka
sorong merupakan alat ukur panjang panjang tebal, kedalaman lubang, dan
diameter dalam maupun diameter luar suatu benda dengan batas ketelitian 0.1 mm.
Jangka sorong memiliki dua rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang
tetap terdapat skala utama dan pada
rahang sorong terdapat skala nonius. Skala nonius ini panjangnya 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan
tingkat ketelitian 0.1 mm. Hasil pengukuran dengan jangka sorong ditentukan
berdasarkan angka skala utama ditambah angka pada skala nonius yang berimpit
dengan garis skala utama. Stopwatch adalah alat ukur waktu yang digunakan untuk
mengukur waktu. Stopwatch memiliki ketelitian 0.5 detik (Hidayat, 2004 : 87).
Mikrometer
sekrup adalah alat ukur linear yang mempunyai batas ukur maksimal 25 mm. Alat
ini mempunyai skala nonius sehingga ketelitiannya mencapai 0.01 mm. Tanpa skala
nonius, skala utama alat ini adalah 0.5 mm karena pada jarak 25 mm skala utama
terbagi dalam 50 skala sehingga jarak antara 2 skala utama terdekat adalah
25/50 mm atau 0.5 mm. Mikrometer sekrup mempunyai nonius dalam bentuk skala
putar yang terdiri atas 50 skala (untuk 1 kali putaran yang sama harganya
dengan jarak 1 skala utama). Mikrometer sekrup mempunyai dua skala yaitu skala
utama dan skala nonius , ini dtunjukkan oleh selunbung lingkaran (Rochim, 2006
:169 ).
D.
PROSEDUR
PERCOBAAN
1. Menghitung
waktu denyut nadi dengan menggunakan stopwatch
a. Dicari
dan rasakan denyutan oada pergelangan tangan.
b. Diukur
waktu dengan stopwatch untuk denyut nadi sebanyak 30 denyutan.
c. Diulangi
percobaan tersebut sebanyak 5 kali.
d. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
2. Mengukur
sisi kubus
a. Diambil
sebuah kubus.
b. Diukur
sisi kubus dengan mistar.
c. Diukur
juga sisi kubus dengan jangka sorong.
d. Diulangi
percobaan tersebut sebanyak 5 kali.
e. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
3. Mengukur
diameter dalam dan diameter luar tabung
a. Diambil
sebuah tabung.
b. Diukur
diameter dalam, diameter luar tabung dengan menggunakan jangka sorong.
c. Diukur
diameter dalam, diameter luar tabung dengan menggunakan mistar.
d. Diulangi
percobaan tersebut sebanyak 5 kali.
e. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4. Mengukur
kedalaman air dalam tabung
a. Diisi
tabung dengan air sebanyak yang telah ditentukan.
b. Diukur
kedalaman air dengan menggunakan jangka sorong.
c. Diukur
juga kedalaman air dengan menggunakan mistar.
d. Diulangi
percobaan tersebut sebanyak lima kali.
e. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
5. Mengukur
ketebalan dengan menggunakan mikrometer sekrup
a. Disiapkan
bahan-bahan yang akan diukur seperti gotri dan kawat.
b. Diukur
ketebalan bahan-bahn tersebut dengan menggunakan mikrometer sekrup, serta ukur
pula diameter kawat.
c. Diulangi
percobaan tersebut sebanyak pada masing-masing bahan sebanyak 5 kali.
d. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
6. Menghitung
berat benda dengan menggunakan neraca analitik
a. Disiapkan
bahan-bahan yang akan ditimbang.
b. Ditentukan
nilai kalibrasi pada neraca dengan mengatur agar jarum sampai pada titik
kesetimbangan.
c. Ditimbang
benda menggunakan neraca analitik tersebut.
d. Diulangi
percobaan pada masing-masing bahan sebanyak tiga kali.
e. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
E.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil pengamatan denyut nadi
Pengukuran ke-
|
Waktu 30 denyutan (detik)
|
Waktu 1 denyutan (detik)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
19,47
20,48
19,80
21,62
19,44
|
0,65
0,63
0,66
0,72
0,65
|
Tabel 2. Mengukur sisi kubus
Pengukuran ke-
|
Pengukuran dengan jangka sorong (mm)
|
Pengukuran dengan mistar (mm)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
20,8
19,8
20,8
19,8
20,8
|
20,0
20,0
20,0
20,0
20,0
|
F.
ANALISIS DATA
1) Stopwatch
a. Mengukur 30 denyutan menggunakan stopwatch
a. Mengukur 30 denyutan menggunakan stopwatch
No.
|
(s)
|
(s)
|
(s)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
19,47
20,48
19,80
21,62
19,44
|
20,162
20,162
20,162
20,162
20,162
|
-
0, 692
0, 318
0,362
1,458
-
0, 722
|
0, 479
0, 101
0, 131
2,125
0,521
|
∑
|
100,81
|
3,357
|
=
=
= 20,162 s
= 20,162 s
=
=
=
=
=
0,408 s
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,020 x 100 %
= 2 %
b.
Mengukur 1 denyutan menggunakan stopwatch
No.
|
(s)
|
(s)
|
(s)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
0,65
0,68
0,66
0,72
0,65
|
0,672
0,672
0,672
0,672
0,672
|
-0,022
0,008
-0,012
0,048
-0,022
|
0,00048
0,00006
0,00014
0,0023
0,00048
|
∑
|
3,36
|
0,0034
|
=
=
= 0,672 s
= 0,672 s
=
=
=
=
=
0,013 s
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,02 x 100 %
= 2 %
2) Jangka sorong dan mistar
a. Kubus besi
Mengukur sisi kubus besi dengan jangka sorong
a. Kubus besi
Mengukur sisi kubus besi dengan jangka sorong
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
20,8
19,8
20,8
19,8
20,8
|
20,4
20,4
20,4
20,4
20,4
|
0,4
-0,6
0,4
-0,6
0,4
|
0,16
0,36
0,16
0,36
0,16
|
∑
|
102
|
1,2
|
=
=
= 20 mm
= 20 mm
=
=
=
=
=
0,244 mm
% error =
x
100
%
= x 100 %
= x 100 %
= 0,01 x 100 %
= 1 %
Mengukur sisi kubus besi dengan jangka sorong
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
20
20
20
20
20
|
20
20
20
20
20
|
0
0
0
0
0
|
0
0
0
0
0
|
∑
|
100
|
0
|
=
=
= 20 mm
= 20 mm
=
=
=
=
= 0
mm
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0 x 100 %
= 0 %
b.
Diameter tabung
1. Jangka sorong
Pengukuran dengan jangka sorong ( diameter dalam)
Pengukuran dengan jangka sorong ( diameter dalam)
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
80,1
80,1
80,1
80,1
80,1
|
83,72
83,72
83,72
83,72
83,72
|
-3,62
-3,22
4,48
1,38
0,98
|
13,104
10,368
20,070
1,904
0,960
|
∑
|
418,6
|
46,406
|
=
=
= 83,72 mm
= 83,72 mm
=
=
=
=
=
1,523 mm
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,018 x 100 %
= 1,8 %
Pengukuran dengan jangka sorong ( diameter luar)
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
117,6
117,1
117,1
118,1
116,7
|
117,32
117,32
117,32
117,32
117,32
|
-0,28
-0,22
-0,22
0,78
0,62
|
0,078
0,048
0,048
0,608
0,384
|
∑
|
586,6
|
1,166
|
=
=
= 117,32 mm
= 117,32 mm
=
=
=
=
=
0,240 mm
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
2.
Mistar
b. Pengukuran dengan mistar ( diameter
dalam)
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
115
116
115
115
114
|
115
115
115
115
115
|
0
1
0
0
-1
|
0
1
0
0
1
|
∑
|
575
|
2
|
=
=
= 115 mm
= 115 mm
=
=
=
=
=
0,316 mm
% error =
x
100
%
= x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
Pengukuran dengan mistar ( diameter luar)
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
120
121
120
121
121
|
120,6
120,6
120,6
120,6
120,6
|
-0,6
0,4
-0,6
0,4
0,4
|
0,36
0,16
0,36
0,16
0,16
|
∑
|
603
|
1,2
|
=
=
= 120,6 mm
= 120,6 mm
=
=
=
=
=
0,245 mm
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
c. Kedalaman air dalam tabung
a. Pengukuran dengan jangka sorong
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
53,5
54,5
50,6
54,9
55,3
|
53,76
53,76
53,76
53,76
53,76
|
-0,26
0,74
-3,16
1,14
1,54
|
0,067
0,547
9,985
1,299
2,371
|
∑
|
268,8
|
14,269
|
=
=
= 53,76 mm
= 53,76 mm
=
=
=
=
=
0,844 mm
% error =
x
100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,015 x 100 %
= 1,5 %
b.
Pengukuran dengan mistar
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
58
57
59
58
57
|
57,8
57,8
57,8
57,8
57,8
|
0,2
-0,8
1,2
0,2
-0,8
|
0,04
0,64
0,44
0,40
0,64
|
∑
|
289
|
3,16
|
=
=
= 57,8 mm
= 57,8 mm
=
=
=
=
=
0,397 mm
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,006 x 100 %
= 0,6 %
3)
Pengukuran dengan micrometer sekrup
a. Gotri
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
16,98
16,98
16,97
16,70
16,85
|
16,89
16,89
16,89
16,89
16,89
|
0,09
0,09
0,08
-0,19
-0,04
|
0,008
0,008
0,006
0,036
0,001
|
∑
|
84,48
|
0,059
|
=
=
= 16,89 mm
= 16,89 mm
=
=
=
=
=
0,04 mm
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
b. Kawat
No.
|
(mm)
|
(mm)
|
(mm)
|
(
)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
0,34
0,33
0,31
0,28
0,25
|
0,302
0,302
0,302
0,302
0,302
|
0,038
0,028
0,008
-0,022
-0,052
|
0,0014
0,0007
0,000064
0,0004
0,0027
|
∑
|
1,51
|
0,0052
|
=
=
= 0,302 mm
= 0,302 mm
=
=
=
=
=
0,014 mm
% error =
x
100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,04 x 100 %
= 4 %
4) Timbangan analitik
a. Kubus
No.
|
(gr)
|
(gr)
|
(gr)
|
(gr)
|
1.
2.
3.
|
0,903
0,904
0,902
|
0,903
0,903
0,903
|
0
0,001
-0,001
|
0
0,000001
0,000001
|
∑
|
2,709
|
0,000002
|
=
=
= 0,903 gr
= 0,903 gr
=
=
=
=
=
0,0005 gr
% error =
x
100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,0005 x 100 %
= 0,05 %
b. Gotri
No.
|
(gr)
|
(gr)
|
(gr)
|
(gr)
|
1.
2.
3.
|
6,73
6,70
6,71
|
6,71
6,71
6,71
|
0,02
-0,01
0
|
0,0004
0,0001
0
|
∑
|
20,14
|
0,0005
|
=
=
= 6,71 gr
= 6,71 gr
=
=
=
=
=
0,009 gr
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,001 x 100 %
= 0,1 %
c.
Silinder
No.
|
(gr)
|
(gr)
|
(gr)
|
(gr)
|
1.
2.
3.
|
0,908
0,900
0,898
|
0,902
0,902
0,902
|
0,006
-0,002
0,004
|
0,000036
0,000004
0,000016
|
∑
|
2,706
|
0,000056
|
=
=
= 0,902 gr
= 0,902 gr
=
=
=
=
=
0,003 gr
% error =
x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 0,003 x 100 %
= 0,3 %
G. PEMBAHASAN
Praktikum mengenai alat ukur mekanik ini
berujuan untuk mempelajari ala ukur waktu (stopwatch) dan alat ukur panjang (jangka
sorong, mikrometer sekrup, mistar) dengan ketelitian tinggi dan mempelajari
ketelitian alat uku waktu (stopwatch) dan alat ukur panjang (mikrometer sekrup,
jangka sorong, mistar) dengan ketelitian tinggi. Alat ukur mekanik sendiri
adalah ialah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan
kondisi fisik suatu komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan dan sebagainya.
Pada percobaan yang pertama yaitu
menghitung waktu untuk denyut nadi sebanyak 30 denyutan dengan menggunakan
stopwatch. Diperoleh rata-rata waktu untuk 30 denyutan sebesar 20,16 sekon
dengan % error 2%, sedangkan waktu untuk 1 denyutan rata-rata sebesar 0,67
sekon dengan % error 2 %. Untuk percobaan kedua yaitu mengukur sisi kubus
dengan menggunakan jangka sorong dan mistar. Pada percobaan yang menggunakan
jangka sorong didapatkan rata-rata sisi kubus sebesar 20,4 mm dengan % error
sebesar 1% dan pada percobaan yang menggunakan mistar didapatkan sisi kubus
sebesar 20 mm dan % error 0 %. Untuk percobaan ketiga yaitu mengukur diameter
dalam dan luar tabung menggunakan jangka sorong dan mistar. Untuk pengukuran
diameter dalam tabung dengan jangka sorong didapatkan nilai sebesar 83,72 mm
dengan % error 1,8% dan diameter luarnya sebesar 117,32 mm dengan % error 0,2%.
Sedangkan untukpengukuran menggunakan mistar didapatkan nilai diameter dalam
tabung sebesar 115 mm dan % error 0,2 % dan diperoleh diameter luarnya sebesar
120,6 mm dengan % error 0.2%. Percobaan selanjutnya yaitu menghitung kedalaman
air dalam tabung dengan menggunakan mistar dan jangka sorong. Dari percobaan
ini didapatkan nilai rata-rata kedalamannya sebesar 53,76 mm bila diukur
menggunakan jangka sorong dan % errornya sebesar 1,5% dan jika diukur dengan
mistar kedalaman air rata-ratanya sebesar 57,8 mm dengan % error 0,6 %.
Kemudian pada percobaan kelima yaitu mengukiur diameter kawat dan gotri dengan
menggunakan mikrometer sekrup. Berdasarkan analisis data diperoleh diameter
gotri jika diukur dengan mkrimeter sekrup sebesar 16,89 mm dengan % error
sebesar 0,2 % dan diameter kawat sebesar 0.302 mm dengan % error sebesar 4%.
Dan untuk percobaan terakhir yaitu menghitung massa gotri, kubus, dan silinder
dengan menggunakan neraca analitik diperoleh massa kubus sebesar 0.903 gram
dengan % error sebesar 0.05 % dan diperoleh massa gotri 6.71 gram dengan %
error 0.1 % sedangkan untuk silinder diperoleh massa sebesar 0.902 gram dengan
% error 0.3%.
Dari percobaan percobaan yang telah kami
lakukan didapat % error yang berbeda pada setiap pengukuran. Hal ini disebabkan
karena ketidak telitian saat membaca skala pada alat ukur, dan bisa juga karena
kekeliruan saat menghitung dengan menggunakan kalkulator. Dan berdasarkan
percobaan yang telah kami lakukan, dapat dikatakan bahwa alat ukur panjang yang
tingkat ketelitiannya paling tinggi adalah mikrometer sekrup dan karena
memiliki batas ketelitian 0,01 mm dan alat ukur panjang yang ketelitiannya
paling rendah adalah mistar karena batas ketelitiannya hanya 1.0 mm.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Stopwatch
merupakan alat ukur waktu. Jangka sorong, mistar, dan mikrometer sekrup
termasuk alat ukur panjang, dan yang termasuk alat ukur berat adalah neraca
analitik.
b. Stopwatch
memiiliki ketelitian 0,5 sekon dan alat ukur panjang seperti jangka sorong
memiliki ketelitian 0.05 mm mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm dan
mistar memiliki 1,0 mm. Alat ukur yang ketelitiannya paling tinggi adalah
mikrometer sekrup karena memiliki ketelitian 0,01 mm dan alat ukur yang
ketelitiannya paling rendah adalah mistar memiliki ketelitian 1,0 mm
2.
Saran
Saran saya agar lebih teliti saat
membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur, dan pada saat praktikum
gunakanlah waktu sebaik-baiknya agar dapat selesai pada waktunya.
boleh minta daftar pustakanya?
BalasHapusada daftar pustakanya mba utk laporannya ?
BalasHapusmbak boleh minta daftar pustakanya?
BalasHapusdaftar pustaka nya ga ada ya
BalasHapusBoleh mintak dapusnya gak.daftar pustaka
BalasHapus