Sabtu, 09 April 2016

PRAKTIKUM SATUAN OPERASI ACARA KONVERSI SATUAN



BAB I
                                 PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari yang namanya pengukuran suatu besaran. Seperti pada saat menghitung waktu yang dibutuhkan selama perjalanan dari rumah ke kampus, untuk mengukur tinggi badan, dan sebagainya. Untuk menghitung waktu tersebut digunakan satuan jam yang setelah itu dapat dikonversi menjadi sekon. Konversi satuan adalah mengubah nilai satuan ke satuan lain yang masih memiliki besaran yang sama. Besaran dapat digolongkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya dan jumlah zat. Sedangkan, besaran turunan contohnya seperti luas, gaya, percepatan, daya, dan sebagainya. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk mengubah satuan-satuan dari fungsi persamaan dan untuk menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagikan satuan.
1.2  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengubah satuan-satuan dari fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain. Dan juga untuk menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagikan satuan.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Konversi Satuan
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan Standar Internasional (SI) atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuaan. Konversi satuan dapat digolongkan menjadi konversi satuan ukuran panjang, konversi datuan ukuran berat atau massa, konversi satuan ukuran luas, dan konversi satuan ukuran volume. Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2). Sedangkan untuk satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3) (Handayani, 2009).

2.2. Pengertian Satuan Dasar
Satuan dasar sistem metrik telah berkembang dari tahun ke tahun. Ketika sistem metrik ditetapkan pada tahun 1791 oleh French Academy of Sciences, dihasilkan definisi-definisi yang dianggap tidak praktis dan sulit untuk diduplikasi dengan tepat, dan dengan persetujuan internasional definisi-definisi ini telah diganti dengan definisi yang lebih diperhalus. Standar sekon yang digunakan sekarang itu berdasarkan pada jam atomik, yang menggunakan beda energi antara dua tingkat energi terendah dari atom cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk melakukan 9.192.631.770 siklus dari radiasi ini. Definisi baru dari meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang hampa dalam 1/299.792.458 sekon. Cara ini memberikan standar panjang yang lebih teliti daripada standar yang didasarkan pada panjang gelombang cahaya. Standar massa, kilogram, didefinisikan sebagai massa suatu tabung yang terbuat dari paduan (alloy) platinum-iridium. Tabung tersebut disimpan di International Bureau of Weights and Measures di Sevres, dekat Paris (Karmana, 2009).
2.3. Pengertian Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu dapat diukur atau dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai, mempunyai satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok (Anonim, 2008).


2.4. Dimensi Satuan Besaran
Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana suatu besaran tersusun dari besaran pokok. Besaran pokok dengan dimensinya yaitu panjang (L), massa (M), waktu (T), suhu (θ), kuat arus listrik (I), intensitas cahaya (J) dan jumlah zat (N). Dimensi besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran pokok pembentuknya. Sebagai contoh, dimensi kecepatan merupakan hasil bagi dimensi panjang (jarak) dengan dimensi waktu, sehingga dapat dituliskan bahwa dimensi kecepatan adalah LT-1. Salah satu manfaat dimensi adalah sebagai petunjuk awal untuk memeriksa benar-tidaknya suatu persamaan fisika. Hal ini karena salah satu syarat kebenaran persamaan fisika adalah kesamaan dimensi pada kedua ruas persamaan (Purwanto, 2009).
2.5. Kesulitan Dalam Penggunaan Satuan
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu. (Setiabudidaya, 2008).
                                                                            














BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 07 Desember 2014 di Ruang 2.2 Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
            Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kalkulator.
3.3 Prosedur Kerja
       Adapun langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Dijelaskan oleh Co. Ass mengenai konversi satuan.
2.      Diberikan soal-soal konversi satuan oleh Co.Ass.
3.      Praktikan diharapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetahui satuan-satuan yang telah dijelaskan oleh Co. Ass sebelumnya.




















BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1. Hasil Pengamatan
1.      Jika satuan tekanan pada sistem satuan SI adalah Pascal (Pa). Berapa  besar tekanan tersebut dalam pounds force per squareinch(psi).
2.      Diberikan formula gaya gravitasi antara dua benda sebagai berikut F= G   dengan F adalah gaya (Newton) m1 dan m2 adalah massa kedua buah benda (kg), r adalah jarak kedua benda (m) dan G adalah suatu konstanta yang akan dicari dimensinya.
3.      Difusifitas alkohol udara pada suhu 0oC dalam padatan diketahui sebesar 0,012 cm2/s, hitung difusitas dalam bentuk m3/jam?
4.      Diketahui suatu benda memiliki koefisien transfer masssa 1,12 gr/cm3. Jam. Hitung koefisien transfer  massa lb/ft2.menit.
5.      Konversikan nilai densitas 15 lbm/ft3 menjadi nilai densitas dalam satuan kg/m3.
6.      Harga minyak mentah di pasar dunia pada bulan ini berkisar Rp. 578.900,00 per barrel (UK). Berapakah harga per liternya?
7.      Koefisien transfer panas alumunium adalah 120 BTU/ft2. Hitunglah konduktivitas thermal dalam J/msoC.
8.      Diketahui konduktivitas panas sebuah benda besar 0.27 BTU/ft2.jamoF. hitunglah konduktivitas dalam bentuk kkal/m2soC
9.      Diketahui kapasitas panas sebuah benda sebesar 6,8 kj/kgoK. Konversikan dalam bentuk kal/groC.
10.  Diketahui densitas 0,775 gr/cm2. Konversikan dalam  bentuk satuan  lb/ft3.
11.  Perhatikan gerak melingkar horizontal yang ditempuh sebuah batu yang diikat pada ujung seutas tali. Kita anggap bahwa gaya tegang F dalam kawat memiliki kesebandingan dengan besaran-besaran berikut: massa batu m, kelajuan batu v, dan jari-jari lintasan r. Tentukan persamaan gaya tegang dalam kawat (F).
12.    Diberikan persamaan gaya pegas F = k Δ X
Dimana F adalah gaya pegas (Newton), Δ X adalah pertambahan panjang pegas (meter) dan k adalah konstanta pegas. Dimensi konstanta pegas?
13.  Sebuah benda beratnya 2,7 kg.m.s-2, konversikan berat benda tersebut kedalam  satuan kgm-2. Tentukan dimensinya !
4.2. Hasil Perhitungan
1. Diketahui :
1 Pa = 1 N/m2
    Ditanya    :
1 Pa = ...... kPa
    Penyelesaian :
1 Pa = 1   
 = 1,45 x 10-4 lbf/inch2
1 Pa = 1.45 × 10-4 lbf/in2
   = 6.89 kPa
2. Diketahui :
G =
     Ditanya  :
dimensi  G ?
Penyelesaian :
masukkan satuannya bawa ke kg, m dan s.
G =
G = kg-1m3s-2
G = M-1 L3 T-2

3.  Diketahui   : 
Difusifitas alkohol = 0,012 cm2sekon
Ditanyakan :
0,012   = . . . m2/jam
Penyelesaian :
=  0,012    
=  0,012     3600
=  0,0432 m2/jam
=  4,32 x 10-3 m2/jam

4. Diketahui :
Kc = 1,12 gr/cm3.Jam
    Ditanya   :
Kc dalam satuan lb/ft2.menit
     Penyelesaian :
=          
= 
=
                        =  2,250 x 10-5 lb/ft2.menit

5. Diketahui :
densitas = 15  
    Ditanya    :
densitas dalam satuan  
   Penyelesaian :
15        
=  
= 
= 960,99576 
6. Diketahui :
1 barrel (UK) = 31,5 gallon
    Ditanya    :
harga per liter minyak mentah = ....?
    Penyelesaian :
            1 barrel (UK) = 31,5 gallon
           = 31,5 x 4,546 liter
           = 143,199 liter
     Jadi harga per liternya = Rp. 578.900,00 : 143,199 liter = Rp. 4.042.626

7. Diketahui :
            1 ft                   = 0,3048 m2
            1 jam                            = 3600 s
            1 oF                              = 0,5556 oC
            1 Joule             =  BTU
      Ditanya :
             120 BTU/ft2.jam.oF = ............lb/ft2menit
     Penyelesaian :
            =120   
            = 120
            = 
            = 0,0681 joule/m2soC

8. Diketahui :
1 kkal  = 3,9656 BTU
1 ft      = 0,3048 m2
                1 jam   = 3600 s
            1 oF      = 0,5556 oC
     Ditanya     :
 0,27 BTU/ft2.jam.oF = .... kkal/m2soC
      Penyelesaian :
=0,27 
          =
         = 3,6657 10-4 kkal/m2soC

9. Diketahui :
1 kal    = 4,184 kj
            1 kg     = 1000 gr
      Ditanya :
6,8 kj/kgoK = .....  kal/groC
      Penyelesaian :
= 6,8
=
= 5,9718 106 kal/groC

10. Diketahui :
1 kg = 1000 gr
1 lb = 0,4536 kg
1 cm = 0,328 ft
      Ditanya    : 
0,775 gr/cm2 = ...... lb/ft3
      Penyelesaian :
=0,775  
= 48,3808 lb/ft3             
11. Diketahui :
F = m.v.r
Ditanya    :
F = .....?
Penyelesaian :
Dimensi gaya F adalah [M][L][T]-2, dimensi massa m adalah [M], dimensi kelajuan v adalah [L][T]-1, dimensi jari – jari r adalah [L].
F                      = kmxvyrz
[F]                   = k[m]x[v]y[r]z
[M][L][T]-2      = [M]x([L][T]-1)y[L]z (k tak berdimensi)
[M]1[L]1[T]-2    = [M]x[L]y + z[T]-y
upaya dimensi ruas kanan dan kiri sama, maka pangkat dari [M], [L], [T] dikedua ruas harus sama. Kita peroleh :
Pangkat [M] : 1 = x
x = 1
Pangkat [T] : -2 = -y
y = 2
Pangkat [L] : 1 = y + z
1 = 2 + z
z = -1
Masukkan nilai x, y, z di atas ke dalam persamaan (*), sehingga akan kita peroleh persamaan gaya tegang tali :
F = km1v2r-1                atau                 F = kmv2/r
12.  Diketahui :
F = k Δ X
Ditanya    :
dimensi k ?
Penyelesaian :
     F = k Δ X
     k =
     k =
     k =
     k  = kg.s-2
       Jadi, dimensi k = M T-2

13.  Diketahui :
 2,7 x 10-4 kgms-2
 Ditanya:
      dimensi dari kgms-2
 Penyelesaian :
 Dimensi            = kg.m.s-2
                                = [MLT-2]



BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Handayani (2009), konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan Standar Internasional (SI) atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuaan. Konversi satuan dapat digolongkan menjadi konversi satuan ukuran panjang, konversi datuan ukuran berat atau massa, konversi satuan ukuran luas, dan konversi satuan ukuran volume. Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2). Sedangkan untuk satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3).
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dalam angka dan memiliki satuan. Besaran dapat digolongkan menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu ditetapkan. Besaran terdiri dari panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Besaran pokok diperoleh dari pengukuran secara langsung dan hanya memiliki satu satuan. Sedangkan, besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok dan memiliki lebih dari satu satuan yang merupakan gabungan dari satuan besaran pokok yang diturunkan. Contohnya volume diturunkan dari besaran pokok panjang, gaya diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu, dan sebagainya. Satuan adalah ukuran yang menyatakan besaran. Setiap besaran pokok memiliki satuan yang berbeda. Seperti panjang yang memiliki satuan m, massa dengan satuan kg, waktu memiliki satuan s, dan sebagainya. Sedangkan satuan dari besaran turunan memiliki dua atau lebih satuan yang diturunkan dari satuan besaran pokok. Seperti contohnya pada satuan yang dimiliki oleh volume yaitu m3 yang diturunkan dari satuan panjang (m). Selain itu, contohnya pada satuan gaya yaitu kg.m.s-2  yang diturunkan dari satuan besaran pokok massa (kg), panjang (m), dan satuan waktu (s). Dimensi adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran-besaran pokok yang secara umum dilakukan dalam besaran primer. Dimensi digunakan untuk menentukan kesetaraan dari dua besaran dan dapat dilihat dari dimensi masing-masing besaran, untuk mengetahui benar tidaknya sebuah persamaan yang dapat dilihat dari dimensinya. Jika dimensi dikedua ruas sama maka persamaan tersebut benar. Untuk menentukan satuan besaran turunan dalam besaran dasar.
Praktikum mengenai konversi satuan ini dilakukan untuk mengubah satuan-satuan dari fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain sebagainya. Dan untuk menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagikan satuan. Berdasarkan pada soal di hasil pengamatan, satuan pada suatu besaran dapat diubah dengan mengalikan atau membagi nilai pada suatu bilangan tersebut. Contohnya untuk mengubah satuan cm ke ft maka konstanta cm harus dikalikan dengan 0,328 agar diperoleh hasil yang setara dengan satuan ft. Suatu satuan hanya dapat dikonversikan ke satuan lain yang masih memiliki besaran pokok yang sama. Sedangkan, dimensi suatu besaran dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu besaran yang tersusun dari besaran pokok. Besaran pokok memiliki dimensi yang berbeda-beda. Seperti panjang yang memiliki dimensi [L], massa [M], waktu [T], dan sebagainya. Pada hasil perhitungan nomor 13, diperoleh dimensi suatu gaya adalah [MLT-2]. Salah satu manfaat dimensi adalah sebagai petunjuk awal untuk memeriksa benar atau tidaknya suatu persamaan fisika.


BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.        Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan Standar Internasional (SI) atau sebaliknya.
2.        Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dalam angka dan memiliki satuan.
3.        Besaran dapat digolongkan menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Yang termasuk dalam besaran pokok adalah panjang, massa, waktu, intensitas cahaya, kuat arus, jumlah zat, dan suhu. Dan yang termasuk besaran turunan adalah gaya, percepatan, kecepatan, dan sebagainya.
4.        Dimensi digunakan untuk menentukan kesetaraan dari dua besaran dan dapat dilihat dari dimensi masing-masing besaran, untuk mengetahui benar tidaknya sebuah persamaan yang dapat dilihat dari dimensinya .
5.        Suatu satuan hanya dapat dikonversikan ke satuan lain yang masih memiliki besaran pokok yang sama.

6.2 Saran
Perlu dilakukan pemeliharaan alat praktikum secara berkala agar alat tetap dapat digunakan dengan baik.







DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Besaran dan Satuan . https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/05/besaran-dan-satuan/.  (Diakses  pada tanggal 07 Desember 2014).

Handayani, S., Damari, A., 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Karmana, O., 2009. Pengantar Fisika Teknik. Rhineka Cipta. Jakarta.

Purwanto, B., 2009. Fisika Dasar 1. Liberty. Yogyakarta.

Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar Bersama. Unsri Indralaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar