Selasa, 29 September 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM pengenalan alat dan bahan






                                                                          ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud. Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat - alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum ini agar pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium biokimia.

Tujuan Praktikum
          Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui alat, bahan dan Material Safety Data Sheet  (MSDS) bahan kimia yang ada pada laboratorium biokimia umum.




TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 2010).
          Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 2010).
          Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2009).
          Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2012).
          Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2010).
          Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2009).
          Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2012).
          Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan

 pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan. sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya (Hala, 2009).
















PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
          Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Oktober 2014 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum
a.     Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah erlenmeyer, labu destilasi, gelas beaker, buret, corong pisah, gelas ukur, pipet volume, oven, hot plate, indikator universal, rak tabung reaksi, pipet ukur, filler, pipet tetes.
b.     Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bahan kimia korosif (corrosive), bahan kimia mudah terbakar (flammable), bahan kimia beracun (toxic), bahan kimia reaktive pada air, bahan kimia reaktif pada asam.


PEMBAHASAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Alat Praktikum.
No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1
Erlenmeyer

clip_image002

Sebagai tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
2
Labu Destilasi

clip_image004
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
3
Gelas Beaker

clip_image006


Sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair.

4
Buret

clip_image012

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan.
5
Corong Pisah

clip_image014
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
6
Gelas ukur

clip_image016


Untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.



7
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

clip_image023
Digunakan untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
8
Oven

clip_image073

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
9
Hot Plate

clip_image072
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar
10
Indikator Universal

clip_image041
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
11
Rak Tabung Reaksi


clip_image051




Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
12
Pipet Ukur

clip_image022

Untuk mengukur volume larutan
13
Filler
(karet pengisap)

clip_image020




Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
14
Pipet Tetes

clip_image025

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil
15
Batang Pengaduk

clip_image027
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.

















Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Bahan Praktikum
No.
Nama Bahan
Nama Dagang
Sifat
Bahaya
Cara Penanggulangan
1.
Natrium Hidroksida (NaOH)





Soda Api
-       Tidak mudah terbakar
-       Zat korosif
-       Dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakkan mata yang serius.
-       Dapat merusak logam-logam
-       Menggunakan sarung tangan
-       Apabila terkena mata, bilas dengan air selama beberapa menit.
2.
HCL
Asam Klorida
-       Tidak mudah terbakar
-       Memiliki bau yang tajam
-       Dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan bila terkena kulit
-       Dapat menyebabkan kerusakan kornea bila terkena mata.
-       Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkena kontaminasi
-       Apabila terkena mata atau kulit segera basuh dengan air.
3.
NaCl
Natrium Klorida
-       Berbentuk bubuk kristal padat berwarna putih
-       Mudah larut dalam air dingin dan panas
-       Dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan kulit apabila terjadi kontak langsung.
-       Apabila terhirup, bawa ke tempat yang lebih segar
-       apabila kontak langsung segera membasuh dengan air.
4
H2SO4
Asam Sulfat
-       Berbentuk cairan kental
-       Bersifat sangat korosif
-       Bereaksi hebat dengan air
-       Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan (uap)
-       Dapat merusak kulit dan menimbulkan luka.
-       Dapat menyebabkan kebutaan apabila kontak dengan mata.
-       Apabila terhirup, bawa ke tempat yang lebih segar.
-       Apabila terkena mata cuci dengan air hangat selama 20 menit.
Apabila terkena kulit, cuci dengan air bersih.
5.
HNO3
Asam Nitrat
-       Berbentuk cair
-       Tidak berwarna
-       Korosif
-       Oksidator kuat
-       Keterpaan uap yang berwarna coklat menyebabkan iritasi bahkan luka bakar pada saluran penafasan, kulit, mata.
-       Apabila tekena kulit, lepas pakaian yang terkontaminasi
-       Apabila terkena mata, semprot dengan air hati-hati
-       Apabila terhirup, bawa ke tempat segar.
6.
C2H2O
Asam Oksalat
-       Berbentuk kristal jenih
-       Higrokopis dan tidak berbau
-       Apabila terhirup menyebabkan iritasi pada lubang hidung dan tenggorokan.
-       Dapat merusak kornea mata apabila kontak
-       Berbahaya bila tertelan.
-       Apabila terhirup, pindah ke tempat segar
-       Apabila terkena kulit, cuci engan air bersih dan alirkan selama 20 menit.
-       Apabila tertelan, beri minum untuk pengenceran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar