Selasa, 29 September 2015

laporan praktikum mikrobiologi umum pembuatan media




 
                                                                      ACARA II
PEMBUATAN MEDIA
PENDAHULUAN
Latar Belakang                                                                             
            Semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk melakukan pertumbuhan dan reproduksinya. Untuk menelaah mikroorganisme di Laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia (Label, 2008). Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Media harus mengandung semua unsur hara dan nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang biak. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini guna menambah keterampilan dan pengetahuan tentang pembuatan media pertumbuhan mikroba.
Tujuan Praktikum
            Tujuan dari praktikum pembuatan media ini adalah untuk membuat medium pertumbuhan jamur atau kapang, untuk membuat medium dasar khamir, untuk membuat medium dasar bakteri.


TINJAUAN PUSTAKA
            Media adalah substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan faktor lingkungan yang baik. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan mikroba (Hafrah, 2009).
            Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme unuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media dari beberapa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakkan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Soni, 2010).
            Media dibedakan menjadi dua menurut komposisi kimiawinya yaitu medium sintetik dan medium non-sintetik atau kompleks. Medium sintetik dibuat dari bahan kimia dengan kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat, sedangkan medium non-sintetik tidak dapat diketahui dengan pasti (Hadioetomo, 2010).
            Macam-macam media pertumbuhan berdasarkan konsistensinya yang terbagi menjadi tiga yaitu media cair merupakan media yang tidak mengandung agar, digunakan untuk menumbuhkan mikroba dalam skala besar serta mengidentifikasi jenis dari suatu mikroba dan berbagai macam uji. Medium setengah padat merupakan media yang mengandung agar 0,3-0,4%, sehingga menjadi sedikit kental, tidak padat dan tidak begitu cair. Media ini dibuat dengan tujuan agar pertumbuhan mikroba dapat menyebar keseluruhan media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang dan untuk mencegah atau menekan ddifusi oksigen. Medium padat merupakan media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin menjadi padat. Media ini digunakan untuk mengembangbiakkan mikroba (, 2013).
            Untuk menelaah mikroorganisme di Laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di Laboratorium melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini haruslah mengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Label, 2008).
           
                       








PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 Oktober 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan Praktikum
a.       Alat-alat praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah erlenmeyer, hot plate, autoklaf, sorong, piring timbangan, timbangan analitik, kain saring, alumunium foil, baskom kecil, tissue, serbet, lampu bunsen, gelas ukur, pengaduk dan pisau.
b.      Bahan-bahan praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kentang 40 gram, tauge 10 gram, ekstrak daging, alkohol, pepton, sukrosa, Dextrose PDA 4 gram, agar PDA dan agar NA.
Prosedur Kerja
a.    Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA)
1.    Dikupas kentang dan di potong-potong kecil seperti dadu kemudian ditimbang sebanyak 40 gram.
2.    Direbus dengan aquades menggunakan erlenmeyer hingga kentang menjadi lunak.
3.    Disaring dengan kain saring dan atur volumenya.
4.    Ditambahkan dextrose dan diaduk sampai larutan homogen. Dipanaskan hingga larutan tersebut mendidih.
5.    Diturunkan dari hot plate, kemudian ditambahkan agar 3 gram sedikit demi sedikit sambil diaduk.
6.    Dipanaskan hingga agar mencair dan larut.
7.    Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan didiamkan.
8.    Di sterilisasi dalam autoclave.
9.    Diamati.

b.    Pembuatan Medium Tauge Cair (TC)
1.    Ditimbang tauge sebanyak 10 gram dan direbus tauge dengan aquades hingga lunak.
2.    Disaring dan diambil ekstraknya sebanyak 100 ml.
3.    Ditambhkan sukrosa dan direbus kembali sampai semua sukrosa larut.
4.    Diturunkan dari hot plate dan di tutup mulut erlenmeyer dengan kapas lalu didiamkan dan diamati.

c.    Pembuatan Medium Nutrien Agar (NA)
1.    Dipanaskan aquades ± 200 ml hingga mendidih di tas hot plate.
2.    Ditambahkan ekstrak daging 0,6 gram ke dalam air yang sudah mendidih sambil diaduk hingga rata da direbus beberapa menit.
3.    Ditambahkan pepton 1 gram lalu diaduk hingga rata dan direbus kembali beberapa menit.
4.    Ditambhkan agar 4 gram sedikit demi sedikit sambil diaduk.
5.    Dipanaskan beberapa menit.
6.    Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan didiamkan.
7.    Di sterilisasi.



















HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 Hasil Pengamatn Pembuatan Medium
No.
Nama Media
Perubahan Warna
Spesifikasi
Sebelum
Sesudah
1.
Potato Dextrose Agar (PDA)
Putih keruh, tekstur cair.
Keruh dan berwarna kecoklatan, tekstur kental.
Untuk menumbuhkan kapang atau jamur.
2.
Tauge Cair (TC)
Kekuningan, tekstur cair.
Keruh, tekstur cair.
Untuk menumbuhkan mikroba jenis khamir.
3.
Nutrien Agar (NA)
Bening, tekstur cair.
Kuning kecoklatan, tekstur kental.
Untuk menumbuhkan bakteri.












PEMBAHASAN
            Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan faktor lingkungan yang baik, karena tidak semua medium untuk pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang dijadikan dasar penanaman. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus dalam kondisi steril sebelum digunakan (Hafrah, 2009).
            Praktikum ini membahas tentang pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme. Media yang dibuat pada praktikum ini adalah Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrien Agar (NA) dan Tauge Cair (TC). Media Potato Dextrose Agar (PDA) menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk non-sintetik atau semi alamiah. Media Nutrien Agar (NA) menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimiawinya termasuk non-sintetik atau semi alamiah karena terdiri dari pepton, ekstrak daging dan agar. Media Tauge Cair menurut konsistensinya termasuk medium cair, berdasarkan susunan kimiawinya termasuk non-sintetik karena terbuat dari bahan alami seperti ekstrak tauge dan sukrosa.
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi perubahan warna dan tekstur pada setiap pembuatan media. Pada pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang pada awalnya berwarna putih kekeruhan bertekstur cair mengalami perubahan menjadi coklat keruh dan bertekstur kental. Perubahan ini disebabkan oleh penambahan dextrose dan agar. Agar berfungsi sebagai pemadat karena sifatnya yang mudah membeku. Pada pembuatan media Nutrien Agar, warna awalnya adalah bening dengan tekstur cair. Namun setelah dilakukan proses pemanasan dan ditambahkan ekstrak daging, pepton dan agar, warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan dengan tekstur kental. Sedangkan pada pembuatan media Tauge Cair (TC), awalnya berwarna kekuningan, setelah dipanaskan dan ditambah sukrosa warnanya berubah menjadi keruh. Tekstur Tauge Cair (TC) yang pada awalnya cair tidak mengalami perubahan setelah dipanaskan dan ditambahkan sukrosa. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penambahan agar pada pembuatan media Tauge Cair.
            Media Potato Dextrose agar (PDA) mempunyai komposisi yaitu kentang, dextrose, agar dan aquades. Oleh karena itu Potato Dextrose Agar (PDA) termasuk dalam medium semi alamiah. Kentang sebagai sumber karbohidrat bagi mikroorganisme, dextrose yang berfungsi sebagai sumber karbon, agar berfungsi memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen. Medium Potato Dextrose Agar digunakan untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi jamur dan khamir. Contohnya adalah Aspergillus oryzae dan Ascomycetes. Media Nutrien Agar teridiri dari ekstrak daging, pepton, agar dan aquades. NA merupakan medium yang berbentuk padat yang merupakan campuran dari bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Ekstrak daging dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Agar sebagai pemadat dan aquades sebagai pelarut. NA digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis bakteri contohnya Salmonella dan Eschericia coli. Media Tauge Cair (TC) terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber-sumber zat organik yang dibutuhkan khamir, sukrosa sebagai sumber karbohidrat khamir dan aquades untuk melarutkan bahan. Media Tauge Cair digunakan untuk pertumbuhan khamir, contohnya Saccharomyces cereviseae dan Staphylococcus.
            Sterilisasi dilakukan pada percobaan sebelum digunakan untuk menumbuhkan mikroba. Medium di sterilisasi dalam autoclave pada suhu 1210C dan tekanan 2 atmosfer dengan tujuan agar medium yang digunakan dalam keadaan steril bebas dari pengaruh mikroba yang tidak diharapkan. Berdasarkan percobaan ini dapat diketahui 2 macam medium yang dibuat yaitu medium cair dan medium padat. Medium cair merupakan media yang tidak ditambahkan agar sehingga bersifat cair, yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditutup dengan kapas penyumbat, dan berfungsi untuk proses metabolik dan pertumbuhan mikrobia serta mengetahui kebutuhan O2 pada mikrobia.




KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1.        Media adalah suatu bahan yang terdiri dari beberapa macam zat yang berfungsi untuk tempat tumbuh mikroba.
2.        Media merupakan bahan yang terdiri atas campuran nutrisi dan makanan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
3.        Media dibagi menjadi dua berdasarkan susunan kimiawinya yaitu media sintetik dan media non-sintetik.
4.        Berdasarkan konsistensinya media dibagi menjadi media cair, media semi padat dan media padat.
5.        Potato Dextrose Agar merupaka medium yang baik untuk jamur dan kapang karena mengandung karbohidrat.
6.        Tauge Cair (TC) merupakan medium yang baik untuk menumbuhkan khamir karena mengandung sumber-sumber zat organik.
7.        Nutrien Agar (NA) merupakan medium yang memiliki sumber nitrogen yang cukup sehingga baik untuk pertumbuhan bakteri.

2 komentar: