|
PENGENALAN
ALAT-ALAT PRAKTIKUM
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat untuk
melakukan kegiatan praktikum atau kegiatan penelitian. Banyak alat-alat yang
terdapat dilaboratorium baik yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu
penting untuk mengetahui cara penggunaan, fungsi dan prinsip kerja setiap
alat-alat tersebut. Pengenalan alat-alat praktikum sangat penting dilakukan
untuk keselamatan kerja pada saat penelitian. Alat-alat laboratorium
biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika digunakan tidak sesuai dengan
prosedur. Pengenalan
alat-alat laboratorium gunanya untik meminimalisirkan terjadinya kesalahan pada
saat melakukan praktikum. Oleh
karena itu, perlunya dilakukan praktikum ini untuk dapat mengenal dan
mengetahui fungsi dari setiap alat-alat laboratorium.
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui alat-alat apa saja yang
terdapat di laboratorium mikrobiologi, cara penggunaan yang benar serta fungsi
dan spesifikasi masing-masing alat tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah salah satu
cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik
yakni meliputi bakteri, virus, fungi, dan protozoa. Mikrobiologi boleh
dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik
barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai
mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul
sebagai bidang biologi yang sangat
berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah
hampir semua gejala biologis yang utama (Fheeyra, 2009).
Setiap alat memiliki
nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung
ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer,
spektrofotometer, dan lain-lain. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
Peralatan yang digunakan di
Laboratorium mikrobiologi selain mikroskop adalah tabung reaksi, beaker glass,
labu ukur, gelas ukur, cawan petri, jarum ose, oven, autoclave, lampu bunsen, alat timbangan, pH meter, inkubator, water bath (pemanas air), refigator, freezer, colony counter, hot
plate, gelas benda, pipet tetes dan lain sebagainya. Peralatan yang
tersebut diatas merupakan sebagian kecil dari peralatan yang terdapat di
laboratorium mikrobiologi (Irianto, 2007).
Mikroskop adalah alat yang paling
khas dalam Laboratorium Mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat
seseorang dapat melihat struktur organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang. Mikroskop
yang tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali
hingga ribuan kali. Dan autoclave merupakan
peralatan strelisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa digunakan untuk
strelisasi material-material yang diperlukan dalam proses produksi. Peralatan
tersebut perlu distrelisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak
menyebabkan kontaminasi, sebelum digunakan autoclave
berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan yang steril (Muslim, 2011).
Analisis tidak boleh dilakukan
dengan alat yang tidak bersih atau tidak steril. Permukaan yang
tampaknya tidak ada kotoran, sering atau masih tercemari oleh lapisan tipis,
tak tampak yang berminyak. Bila
air yang dituangkan dalam suatu wadah yang tercemar, air tidak terbuang secara
seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisakan tetesan yang kecil, yang
merepotkan atau kadang-kadang sulit dipulihkan. Alat kaca yang bisa
dimasuki sikat seperti beker erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun
atau deterjen. Setelah
dibersihkan, alat itu hendaknya dibilas dengan sedikit air suling dan akhirnya
mengering sendiri (Sumanti, 2008).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari
Selasa, 14 Oktoberr 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi
Pangan Dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat
dan Bahan Praktikum
a. Alat-alat
Praktikum
Adapun
alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah erlenmeyer, cawan petri,
tabung reaksi, drigalski, gelas ukur, pipet tetes, penjepit tabung, corong,
batang pengaduk, jarum ose, jarum ent, jarum preparat, labu ukur, mikroskop
elektron, laminar flow, autoclave,
vortex, water bath,
timbangan analitik, colony counter, hot
plate, lampu bunsen, stomacher,
pH meter, shaking incubator, incubator,
pipet mikro.
b. Bahan-bahan
Praktikum
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Potato Dextrose Agar (PDA), Plate
Count Agar (PCA), Nutrient Agar
(NA), Violet Red Blue Agar (VRBA), Buffer Phosphate, Tauge Cair (TC), Lactose Broth
(LB), Eosin Methulene Blue Agar
(EMBA).
Prosedur Kerja
1. Diamati
alat-alat yang terdapat di Laboratorium Mikrobiologi.
2. Digambar
bentuk alat-alat tersebut.
3. Dicatat
kegunaan atau fungsi dari masing-masing alat tersebut.
HASIL PENGAMATAN
Tabel
1.1.Hasil Pengamatan Alat-alat Praktikum.
No.
|
NAMA
|
GAMBAR
|
FUNGSI
|
|
a.
Glassware
|
||||
1
|
Erlemenyer
|
![]() |
Untuk menampung larutan bahan
atau cairan dan tempat untuk meracik bahan.
|
|
2
|
Cawan Petri
|
![]() |
Tempat untuk membiakkan
mikroorganisme dan menyimpan kultur media.
|
|
3
|
Tabung Reaksi
|
![]() |
Tempat untuk melakukan
pengenceran dan meletakkan media cair.
|
|
4
|
Drigalski
|
![]() |
Untuk mengaduk biakan bakteri
yang terdapat diwadah pembiakan.
|
|
5
|
Gelas Ukur
|
![]() |
Untuk mengukur volume cairan.
|
|
6
|
Pipet Tetes
|
![]() |
Untuk mengambil dan memindahkan
larutan yang dikeluarkan tetes pertetes.
|
|
7
|
Corong
|
![]() |
Untuk membantu
memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lain dan sebagai tempat kertas
saring ketika menyaring.
|
|
8
|
Batang
Pengaduk
|
![]() |
Untuk mengaduk larutan agar
tetap homogen atau agar zat padat cepat larut.
|
|
9
|
Jarum
Ose
|
![]() |
Dibuat dari kawat chrom untuk
mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi dan padat.
|
|
10
|
Jarum Ent
|
![]() |
Untuk mengambil koloni mikroba
dalam bentuk padatan.
|
|
11
|
Jarum Preparat
|
![]() |
Untuk menispiskan dan
melepaskan gumpalan-gumpalan objek diatas gelas.
|
|
12
|
Labu
Ukur
|
![]() |
Untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi.
|
|
13
|
Gelas Preparat
|
![]() |
Untuk meletakkan
objek yang akan dilihat di bawah mikroskop.
|
|
14
|
Gelas Penutup
|
![]() |
Untuk menutup
objek yang telah diletakkan di atas gelas preparat dan untuk memperkecil kemungkinan timbul gelembung.
|
|
b. Non-Glasware
|
||||
13
|
Mikroskop
|
![]() |
Untuk melihat objek atau
organisme yang berukuran sangat kecil.
1. Lensa
Okuler : memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2. Resolusi
: memilih lensa yang akan digunakan
3. Lensa
Objektif: menentukan bayangan objek serta memperbesar benda
4. Lengan
Mikroskop : pegangan saat membawa mikroskop.
5. Sekrup
kasar : mencari fokus bayangan objek secara lambat.
6. Sekrup
halus :memfokuskan bayangan objek secara lambat.
7. Diafragma
: mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
8. Cermin
: memantulkan cahaya ke mikroskop.
9. Kondensor
: mengumpulkan cahaya yang masuk ke mikroskop.
10. Meja
preparat : meletakkan objek yang diamati.
11. Penjepit
objek glass : menjepit preparat agar objek tidak bergeser.
|
|
14
|
Penjepit
Tabung
|
![]() |
Sebagai penjepit tabung reaksi pada
proses pemanasan larutan.
|
|
15
|
Autoclave
|
![]() |
Untuk mensterilkan suatu benda
menggunakan bersuhu (121oC) dan bertekanan tinggi(14,5 Psi).
|
|
16
|
Vortex
|
![]() |
Untuk mengaduk dan
menghomogenkan cairan dalam tabung reaksi.
|
|
17
|
Waterbath
|
![]() |
Berfungsi untuk menciptakan
suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisa mikrobiologi.
|
|
18
|
Timbangan
Analitik
|
![]() |
Menimbang bahan yang akan
digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
|
|
19
|
Colony Counter
|
![]() |
Untuk mempermudah perhitungan
koloni yang tumbuh setelah diinkubasi didalam cawan karena adanya kaca
pembesar.
|
|
20
|
Hot Plate
|
![]() |
Untuk melarutkan media dalam
aquades, kemudian dipanaskan agar larutannya homogen.
|
|
21
|
Lampu
Bunsen
|
![]() |
Untuk menciptakan kondisi yang
steril ketika bekerja di Laboratorium mikrobiologi.
|
|
22
|
Stomacher
|
![]() |
Membilas bakteri atau organisme
pada permukaan sampel.
|
|
23
|
pH
Meter
|
![]() |
Untuk mengukur pH suatu
larutan.
|
|
24
|
Shaking Incubator
|
![]() |
Untuk mengocok suatu campuran
bahan kimia yang memerlukan temperatur dan kecepatan konstan, untuk maserasi dan inkubasi mikroorganisme.
|
|
25
|
Incubator
|
![]() |
Untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol.
|
|
26
|
Pipet
mikro (blue) dan blue tip
|
![]() |
Mengambil larutan yang memiliki
volume cukup kecil, berkisar antara 200-1000 mL.
|
|
27
|
Pipet mikro
(yellow) dan yellow tip
|
![]() |
Mengambil
larutan yang memiliki volume kecil berkisar antara 10-100 mL.
|
|
28
|
Rak
tabung reaksi
|
![]() |
Tempat
penyimpanan tabung reaksi agar posisi
tabung tetap tegak.
|
|
Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Bahan
Praktikum
35
|
Media Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA)
|
Untuk memilah mikroba yang
memfermentasikan laktosa seperti S. aureus dan Salmonella.
|
36
|
Media Nutrient Agar (NA)
|
Untuk uji air dan produk dairy, juga digunakan untuk
pertumbuhan mikroorganisme yang itdak selektif dalam artian mikroorganisme
heterotrof.
|
37
|
Media Trypticase Soy Broth (TSB)
|
Merupakan media yang diperkaya,
fungsinya untuk isolasi dan penumbuhan bermacam mikroorganisme.
|
38
|
Media Plate Counter Agar (PCA)
|
Sebagai medium untuk mikroba
aerobik dengan inokulasi diatas permukaan. Media ini baik untuk pertumbuhan
total mikroba karena didalamnya mengandung komposisi caesin enzymic hydrolisate.
|
39
|
Media Potato Dextrose Agar (PDA)
|
Berdasarkan konsistensinya merupakan
medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium. Berdasarkan
kegunaannya merupakan media untuk pertumbuhan jamur.
|
40
|
Medium Violet Red Blue Agar
(VRBA)
|
Merupakan media selektif atau
penghambat, aplikasinya dalam anumerasi bakteri koliform.
|
42
|
Biofermentor
|
Sebagai alat fermentasi steril.
|
43
|
Medium Lactose Broth (LB)
|
Sebagai media untuk mendeteksi
koliform-koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu dan
dalam mempelajari fermentasi laktosa dan bakteri.
|
44
|
Buffer
Fosfat
|
Berfungsi sebagai penyangga
dalam mempertahankan keadaan pH.
|
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan, sebagai
berikut :
1.
Masing-masing alat
mempunyai kegunaan dan cara kerja yang berbeda.
2.
Untuk menggunakan
alat-alat praktikum diperlukan teknik khusus dalam mengerjakannya sehingga
diperlukan keterampilan dan ketelitian yang tinggi.
3.
Kesalahan dalam
penggunaan alat akan sangat mempengaruhi hasil praktikum
4.
Praktikum dan pengerjaannya dilakukan secara aseptis.
5.
Medium NA, medium VRBA,
medium PCA, medium LTB, medium LB, meduim TSB, medium PDA, medium EMBA, medium
LB merupakan media yang digunakan
sebagai tempat pertumbuhan berbagai mikroorganisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar