PENGUJIAN KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karbohidrat
merupakan senyawa aldehid atau keton beserta turunannya yang megikat banyak
gugus hidroksil atau dengan kata lain karbohidrat adalah senyawa polihidroksil
dari aldehid atau keton. Rumus empiris dari karbohidrat dapat ditulis sebagai
CH2O. Penyusun utama karbohidrat adalah C, H, dan O., dengan
perbandingan jumlah atom H dan O adalah 2 : 1 seperti dalam air. Bentuk molekul
karbohidrat yang paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat
merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan
dan hewan. Selain sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dan pembentuk struktur sel. Oleh karena itu, perlu dilakukan
praktikum pengujian karbohidrat untuk mengetahui sifat-sifat dan jenis-jenis
karbohidrat.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi
sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat berdasarkan terbentuknya fulfural,
untuk mengidentifikasi berbaga89 i
jenis karbohidrat erdasarkan sifat pereduksinya dan mengidentifikasi jeis
polisakarida berdasarkan perubahan warna iodin yang terikat pada molekul
polisakarida sebelum dan setelah terhidrolisis.
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat atau
sakarida adalah polisakarida aldehid atau polihidroksil keton, atau senyawa
hasil hidrolisis keduanya. Penyusu utama karbohidrat adalah C, H, dan O.
Perbandingan jumlah atom H dan O adalah 1 : 2 seperti molekul air. Contoh
glukosa (12:6), sukrosa (22:11). Karena itu, dahulu penamaan karbohidrat
berasal dari sifat ini, yaitu gabungan dari “karbohidrat” dan “hidrat”. Hidrat
sendiri artinya air. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan struktur cincin
siklisnya yaitu furanosa, karbohidrat dengan cincin siklis segi enam, maupun
digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya seperti monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida (Handito dkk, 2014).
Karbohidrat (CH2O)n
adalah sumber energi utama. Kebanyakan karbohidrat yang dikonsumsi adalah
tepung/amilum/pati, yng ada dalam gandum, jagung, beras, kentang, dan
padi-padian lainnya. Karbohidrat merupakan bahan yang penting dan sumber tenaga
yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjdi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk sert (fiber),
seperti selulosa, pektin, serta lignin (Edahwati, 2010).
Glukosa adalah monosakarida dengan rumus kimia
C6H12O6 terdapat sebagai glikosida di dalam
tubuh binatang, sebagai disakarida-disakarida dan polisakarida-polisakarida di
dalam tumbuh-tumbuhan. Glukosa dapat dihasilkan melalui hidrolisis polisakarida
atau disakarida, baik dengan asam maupun dengan enzim. Glukosa dapat dibuat
dari pati-patian, dan proses pembuatannya dapat dihidrolisa denganasam maupun
enzim. Glukosa adalah suatu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Analisa kualitatif glukosa dengan uji
molisch, uji barfoed, uji benedict, uji seliwanoff, dan uji iodin. Sedangkan
uji kuantitatif dengan metode luff schoorl (Mukaromah dan Yusrin, 2010).
Menurut pendapat
(Lehninger, 1984) dalam (Syahirir, 2009) maltosa merupakan gla pereduksi
seperti glukosa yang memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas. Sukrosa
bukan gula pereduksi, sukrosa tidak mengandung atom karbon anomer bebas, karena
karbon anomer kedua unit monosakarida pada sukrosa berikatan satu dengan yang
lain. Hal tersebut menyebabkan sukrosa lebih stabil terhadap oksidasi atau
hidrolitik enzim-enzim pemecah ikatan glikosida.
Karbohidrat sederhan
(simple carbohyrate), manosa, atau monosakarida adalah karbohidrat yang
molekulnya lebih kecil dari susunannya lebih sederhana dibandingkan dengan
molekul karbohidrat yang lain. Nmolekul karbohidrat ini dapat diperkecil lagi dengan cara hidrolisis.
Monosakarida adalah suatu persenyawaan yang netral, mudah larut dalam air,
kelarutannya dalam alkohol kecil, dan tidak larut dalam dietileter (Sumardjo,
2009).
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam
tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh
dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-biian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain
bergantung pada jenis tanaman asalnya. Rantai glukosa terikat satu sama lain
melalui ikatan alfa yang dapat dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier,
2010).
Karbohidrat
sendiri terbagi atas dua macam kelompok berdasarkan susunan molekulnya yaitu
karbohidrat sederhan dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana adalah
karbohidrat yang tersusun dari 1 (monosakarida) hingga 2 (disakarida) molekul,
jenis daro karbohidrat sederhana adalah gula pasir, sirup, dan madu. Sedangkan
karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang terbentuk oleh hampir 20.000 unit
molekulmonosakarida, jenis dari karbohidrat kompleks adalah sumber bahan pokok
seperti padi, umbi-umbian, jagung, dan gandum (Anwari, 2007) dalam (Farizi, 2013).
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Waktu dan Pelaksanaan Praktikum
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Rabu, 05 November 2014 di Laboratorium Kimia dan
Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan
Praktikum
a.
Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, pipet tetes, karet, penjepit tabung, rak tabung, penangas air, dan kompor listrik.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, pipet tetes, karet, penjepit tabung, rak tabung, penangas air, dan kompor listrik.
b. Bahan-bahan
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah aquades, larutan glukosa 1%,
larutan sukrosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan pati 1%, pereaksi Molisch,
pereaksi Seliwanoff, pereaksi Benedict, larutan iodin, larutan HCL 0,1 M dan
larutan H2SO4 pekat, tisu, dan kertas label.
Prosedur Kerja
a.
|
![]() |
|||
![]() |
b.
Uji
Seliwanoff

c.
Uji
Benedict

d.
Uji
Iodin
|

|

|
![]() |

HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan
Uji Molisch
Jenis
Karbohidrat
|
Terbentuknya
cincin ungu
|
Aquades
|
Tidak
ada cincin
|
Glukosa
1 %
|
Tidak
ada cincin
|
Fruktosa
1 %
|
Tidak
ada cincin
|
Sukrosa
1 %
|
Tidak
ada cincin
|
Pati
1 %
|
Tidak
ada cincin
|
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan
Uji Seliwanoff
Jenis
Karbohidrat
|
Warna
sebelum dipanaskan
|
Waktu
perubahan warna (menit)
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
Aquades
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Glukosa
1%
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Fruktosa
1%
|
Bening
kekuningan
|
Kuning
|
Kuningkeoranyean
|
Oranye
kemerahan
|
Merah
bata
|
Merah
bata pekat
|
Sukrosa
1%
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Oranye
kemerahan
|
Merah
bata
|
Merah
bata pekat
|
Merah
bata lebih pekat
|
Pati
1%
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Bening
kekuningan
|
Tabel 2.3 Hasil Pengamatan
Uji Benedict
Jenis
Karbohidrat
|
Perubahan
warna
|
|
Sebelum
dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
|
Aquades
|
Biru
bening
|
Biru
bening
|
Glukosa
1%
|
Biru
benng
|
Merah
bata
|
Fruktosa
1%
|
Biru
bening
|
Merah
bata
|
Sukrosa
1%
|
Biru
bening
|
Biru
bening
|
Pati
1%
|
Biru
bening
|
Biru
bening
|
Tabel 2.4 Hasil Pengamatan
Uji Iodin
Jenis
Karbohidrat
|
Warna
setelah ditetesi iodin
|
Perubahan
warna
|
|
Sebelum
dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
||
Aquades
|
Kuning
kecoklatan
|
Kuning
|
Kuning
|
Glukosa
1%
|
Kuning
kecoklatan
|
Kuning
|
Kuning
|
Sukrosa
1%
|
Kuning
kecoklatan
|
Kuning
|
Kuning
|
Pati
1%
|
Hitam
|
Ungu
|
Ungu
hitam
|
PEMBAHASAN
Karbohidrat atau
sakarida adalah polihidroksil aldehid atau polihidroksil keton, atau senyawa
hasil hidrolisis keduanya. Penyusun utama karbohidratadalah C, H, dan O.
perbandingan jumlah atom H dan O adalah 1 : 2 seperti molekul air. Karbohidrat
digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya seperti monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Berdasarkan sifat reaksi kimia, karbohidrat dibagi menjaddi
dua yaitu sifat mereduksi dan pembentukan fulfural (Handito dkk, 2014).
Praktikum kali ini
dilakukan pengujian karbohidrat dengan uji kualitatif yaitu uji Molisch, uji
Seliwanoff, uji Benedict, dan uji Iodin. Uji Molisch adalah uji umum untuk
karbohidrat. Uji ini efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh
asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi
seperti hidroksimetil furfural, preaksi Molisch terdiri dari α-naftol dalam
alkohol yang akan bereaksi dengn furfurl yang membentuk senyawa kompleks
berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap
karbohidrat. Tujuan ditambahkannya asam sulfat pekat adalah untuk menghidrolisa
ikatan pada sakarida agar menghasilkan furfurl. Apabila suatu larutan uji
menunjukkan adanya cincin berwarna ungu maka larutan tersebut positif
mengandung karbohidrat. Larutan yang bereaksi psitif akan menghasilkan cincin
berwarna ungu ketika direaksikan dengan α-naftol dan asam sulfat pekat
(Pratama,2003). Hasil pengamatan percobaan menunjukkan bahwa larutan yang di
uji yaitu aquades, glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, dan pati 1% tidak
terjadi pembentukan cincinberwarna ungu. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat
Sumardjo (2006) yang menyatakan bahwa warna violet atau ungu terbentuk karena
adanya karbohidrat. Menurut Campbell (2002) bahwa golongan karbohidrat
monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa, disakarida yaitu sukrosa dan laktosa.
Perbedaan antara hasil pengamatan percobaan dengan literature kemungkinan
disebabkan oleh kesalahan praktikan pada saat mengikuti prosedur kerja seperti
pada proses penggojogan yang terlalu cepat atau kelebihan asam sulfat (H2SO4).
Uji Seliwanoff
adalah adalah sebuah uji kimia yang
digunakan untuk membedakan gula aldosadan ketosa. Uji ini didasarkan pada fakta
bahwa ketika dipanaskan, ketosa akan lebih cepat terdehidrasi dari pada aldosa.
Lima sampel yang diujikan dalam pengujian ini adalah adalah aquades,glukosa,
fruktosa, sukrosa, dan pati. Jika dipanaskan, karbohidrat yang mengandung gugu
keton akan menghasilkan warna merah pada larutannya. Hasil pengamatan percobaan
menunjukan bahwa fruktosa dan sukrosa bereaksi positif dengan pereaksi Seliwanoffmenghasilkan
larutan berwarna merah. Sedangkan aquades, glukosa, dan patibereaksi negatif
dengan pereaksi Seliwanoff. Fruktosa dan sukrosa yang menghasilkan larutan
warna merah mengidentifikasi adanaya kandungan ketosa dalam karbohidrat jenis
monosakarida itu. HCL yang terkandung dalam pereaksi seliwanoff mendehidrasi
fruktosa menghasilkan hidroksifurfuralsehingga furfural mengalami kondensasi
membentuk larutan berwarna merah. Warna merah larutan sukrosa disebabkan oleh
sukrosa yang terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Michael (2006) yang menyatakan bahwa ketosa dapat didehidrasi lebih
cepat dari pada aldosa sehingga diperoleh turunan furfural yang selanjutnya
berkondensasi dengan resorsinol membentuk kompleks merah. Uji
seliwanoff bereaksi negatif terhadap glukosa dan pati karena pati merupakan
polisakarida dan glukosa merupakan aldosa dan ketosa.
Uji Benedict adalah
uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula
pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi
sedikitnya dua buah monosakarida. Gula pereduksi bereaksi dengan pereaksi maka
aakan menghasilkan endapan berwarna merah bata (Cu2O). gula
pereduksi didasarkan pada prinsip reduksi Cu2+ menjadi Cu+
yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Dari hasil
pengamatan percobaan glukosa dan sukrosa bereaksi positif terhadap uji
Benedict. Glukosa bereaksi positif disebabkan karena glukosa mampu mereduksi
senywa pengoksidasi, dimana yang pereduksinya adalah ujung yang mengndung
aldehida. Hal ini sesuai dengan literature Anam, dkk (2013) bahwa gula reduksi
adalah monosakarida (glukosa,fruktosa,dan galaktosa), glukosa dapat mereduksi
ion Cu2+ dan mengendap sebagai Cu2O yang berwarna merah
bata. Aquades, fruktosa, dan pati negatif dengan pereaksi Benedict. Menurut
literatur Anam,dkk (2013) contoh dari gula pereduksi adalah monosakarida
(glukosa,fruktosa, dan galaktosa) dan disakarida (laktosa dan maltose) kecuali
sukrosa dan pati. Ketidak sesuaian antara hasil pengamatan sukrosa dan fruktosa
dengan literature kemungkinan disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam proses
praktikum seperti pada saat pengambilan larutan sehingga larutan terkontaminasi
dengan zat lainnya.
Uji yang terakhir
yaitu uji Iodin. Uji Iodin bertujuan untuk mengetahui kandungan polisakarida.
Berfungsi untuk mendeteksi kandungan amilosa atau amilum yang ditandai dengan
warna biru atau ungu pekat. Hasil pengamatan percobaan menunjukan bahwa pati 1%
karena positif terhadap larutan iodin, sedangkan aquades, glukosa, dan sukrosa
bereaksi negatif. Pati menunjukan reaksi positif terhadap larutan iodine karena
dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks
karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Hal inilah
yang menyebabkan pati menghasikan warna ungu kehitaman atau ungu pekat pada
saat percobaan. Sesuai dengan pendapat Fessenden (1986) yang menyatakan bentuk
rantai heliks ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul
iodin yang dapat masuk ke dalam spiralnya sehingga menyebabkan warna biru
tuapada kompleks tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Karbohidrat
adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa hasil
hidrolisis keduanya.
2.
Pengujian
karbohidrat dengan uji kualitatif dapat dilakukan dengan uji Molisch, uji
Seliwanoff, uji Benedict, dan uji Iodin.
3.
Uji
Molisch adalah uji umum karbohidrat. Aquades, fruktosa, glukosa, sukrosa, pati
menunjukan reaksi negative pada pereaksi Molisch.
4.
Uji
Seliwanoff digunakan untuk menguji adanya gugus keton pada karbohidrat.
Aquades, glukosa dan pati negatif, sedangkan fruktosa dan sukrosa positif pada
uji Seliwanoff.
5.
Uji
Benedict digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat berdasarkan gula
pereduksi. Hasil glukosa dan sukrosa positif merah, aquades, fruktosa, pati
tidak mengalami perubahan.
6.
Uji
Iodin untuk mengidentifikasi polisakarida. Hasil positif ditunjukan oleh pati.
Afwan,laporannya kok gak pakai daftar pustaka
BalasHapushttp://tikagpravitri.blogspot.com/2015/09/kumpulan-daftar-pustaka-praktikum.html
Hapussayang sekali daftar pustakanya tidak ada
BalasHapushttp://tikagpravitri.blogspot.com/2015/09/kumpulan-daftar-pustaka-praktikum.html
Hapuslah daftar pustakanyaaaaa
BalasHapus